HASTINAPURA & PRINGGODANI
Seni

HASTINAPURA & PRINGGODANI

45. HASTINAPURA & PRINGGODANI oleh St. Wid

HASTINAPURA & PRINGGODANI cerita ini berawal dari Batara Bremani [putra Batara Brama] dengan Batari Srihunon [putri Batara Wisnu] berputra Parikenan yang tinggal di Utara Segara khayangan lama Batara Wisnu. Resi Parikenan membangun petapaan Saptaarga di Wukir Ratawu menikah dengan Lara Brahmaniyuta berputra empat Manumayasa dan tiga saudaranya.

Resi Manumayasa dengan Lara Kaniraras punya dua anak Sekutrem leluhur Pandawa dan Rara Sriyati leluhur Mandaraka. Besar kemungkinannya pada waktu ini Semar Badranaya dan Bawor memulai masuk tanah Jawa setelah mengabdi Sri Rama Wijaya di Ayodya dan Pancawati Baru. Prabu Jayalaga dibunuh raksasa Kalaprengi yang lalu diburu dan dibunuh oleh Sekutrem.

Resi Sekutrem dengan Lara Nilawati atau Sukrawati berputra Sakri. Sukodadi dan Panyukilan dua putra pendeta berbeda yang saling sombongkan diri berkelahi hebat hingga berubah jelek dipisah Semar Badranaya dan mau dijadikan anak angkat diberi nama Gareng dan Petruk karena dari penampilan dianggap kakak Bawor maka saat itu juga Bawor berubah disebut Bagong karena menjadi yang lebih muda.

Resi Sakri dengan Lara Sati atau Sukeli [putri Prabu Partawijaya dari Tebelasuket] berputra Palasara. Begawan Sekumbi dibunuh Sukala yang kemudian diburu dan dibunuh Palasara.

Resi Palasara dengan Lara Durgandini [putri Prabu Wasupati raja Wirata] berputra Abiyasa. Resi Palasara membuka hutan Kuru Jenggala lalu meraja di Talkanda menjadi Prabu Dipakiswara. Berselisih dengan Prabu Sentanu akibat pertengkaran anak Abiyasa dengan Dewabrata lihat episode 41 U s/d Z

Abiyasa menjadi raja Astina bergelar Prabu Kresnadipayana dengan Wara Ambika berputra Drestarasta yang buta; dengan Wara Ambalika berputra Pandu yang pucat dan tengeng; serta dari Lara Datri cantrik Saptaarga kekasih Abiyasa berputra Widura.

Sayembara kerajaan Mandura dimenangkan Pandu sehingga memboyong Rara Kunti. Ditengah perjalanan pulang dicegat Narasoma yang terlambat ikut sayembara. Perang tanding dimenangkan Pandu sehingga Narasoma menyerahkan adiknya Rara Madrim.

Arya Suman dari Plasajenar juga tidak terima atas tewasnya sang kakak Prabu Anggendara raya Awu-awu III dalam sayembara Kunti. Menuntut balas namun kalah hingga Arya Suman menyerahkan kakaknya Rara Anggendari lalu pulang menjadi raja Awu-awu yang diubah jadi Plasajenar bergelar Prabu Suman.

Drestarasta dengan Lara Gendari berputra 100 yang kelak disebut Suta Kurawa.

Prabu Pandu Dewanata raja Astina dengan Wara Kunti berputra tiga Wijakanka, Wijasena, dan Wijanarka; dengan Wara Madrin berputra dua kembar Pinten dan Tangsen.

Widura berputra Sanjaya.

SEJARAH PRINGGONDANI. Danawa Jaladara dengan Lara Bakitri dari Desa Bleberan berputra Baka. Baka ditemani Kalasarpa membuka hutan Pringgodani.

Prabu Baka jadi raja Pringgondani pertama dengan Wara X berputra Kala yang lahir bersamaan wafat sang kakek Jaladara. Kalasarpa jadi patih Pringgondani.

Prabu Kaladurgangsa dengan Wara X berputra Arimbaka yang kelak tewas waktu perang tanding dengan Prabu Pandu Dewabrata dari Astina.

Arimbaka sebelum tewas adalah Prabu Trembaka raja Pringgondani dengan Wara Hidimba punya delapan anak: Arimba, Rara Arimbi, Brajadenta, Prabakesa, Brajamusti, Brajalamatan, Brajawikalpa, dan Kalabendana.

Arimba jadi Prabu Hadimba dengan Wara X berputra Wesiaji. Saat masih bayi ayahnya, Prabu Arimba tewas melawan Wrekudara [nama dewasa Wijasena] sehingga Rara Arimbi jadi istrinya kelak berputra Tetuka.

Setewasnya Prabu Hadimba, sang adik Brajadenta tidak terima dan mengganggap Tetuka adalah anak pembunuh kakaknya Arimba. Adik-adik Arimbi terbelah jadi empat pihak. Yang menentang: Brajadenta, didukung Kurawa dan Batari Durga. Yang ikut sana ikut sini Brajawikalpa. Yang memihak Arimbi: Brajamusti dan Kalabendana. Yang netral Brajalamatan dan Prabakesa.

Tetuka menjadi raja Pringgodani bergelar Prabu Gatotkaca punya tiga istri: dengan Wara Pregiwa [putri Arjuna] berputra Sasikirana; dengan Lara Suryawati [putri Batara Surya] berputra Suryakirana; dan dengan Lara Sumpaniwati berputra Jayasumpena.

Brajawikalpa tewas oleh Gatotkaca dan menjadi pelindung punggungnya. Brajadenta tanding lawan Brajamusti hingga mati bersama sebelum ajal Brajamusti menyadarkan sang kakak hingga mereka mukswa bersatu dengan Gatotkaca, Brajadenta melindungi tangan kanan dan Brajamusti melidungi tangan kiri. Brajalamatan dan Prabakesa menjadi senapati Gatotkaca bahkan Brajalamatan adalah guru para putra Gatotkaca.

Kalabendana tewas tanpa sengaja waktu dia yang jujur buka rahasia Abimanyu. Niat hanya mau nenutup mulutnya, tamparan Gatotkaca malah membunuh pamannya.

Setelah Prabu Wesiaji [putra Arimba] tewas kala menuntut Hastina baru, Sasikirana lalu menjadi raja Pringgodani sedang Suryakirana dan Jayasumpena menjadi senapati Hastina Raya jaman Prabu Parikesit setelah perang Baratayuda.

OK judul wayang kali ini HASTINAPURA & PRINGGODANI , banyak berisi paparan yang hanya diceritakan sepintas tentang leluhur Pandawa, maka ikuti terus seri Wayang kita disini, sampai cerita berbentuk dialog ya, lanjut. Salam sehat selalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *