25. BATARA YAMADIPATI & MUMPUNI
Batara Yamadipati adalah putera ke empat SH Ismaya dengan Sang Senggani.
Dewa Pencabut Nyawa walau bermuka raksasa namun Batara Yama sebenarnya adalah pribadi yang lembut dan jenaka.
Kelembutannya tergambarkan ketika mengetahui sang istri Batari Mumpuni selingkuh dengan Nagatatmala (kakak Nagagini, putra Batara Antaboga) bukan marah apalagi mencabut nyawa, namun malah legawa.
Khayangan Argadumilah pun ditinggalkan lalu hidup tanpa tempat tinggal hingga sang adik, Batara Kuwera (Wiswakarma) membuatkan sabha (tempat tinggal kecil) yang bisa berpindah ke mana saja.
Dewa Yama berpasangan dengan Dewi Yami yang tugasnya menentukan titah yang akan menitis kembali hingga tujuh kali. Jin mati baik menjadi pelayan langit, jin jahat menjadi logam terutama ditempa jadi senjata. Siluman mati baik menjadi pegawai langit jika jahat jadi hewan atau tumbuhan konsumsi. Manusia mati baik menjadi prajurit langit jika jahat menjadi binatang liar.
Dewa Yama dan Dewi Yami punya anak Dewa Yamami yang menjadi pencabut nyawa titah yang sudah saatnya mati.
Kelak kisah Kerajaan Langit akan kita tulis sebagai kisah tersendiri lepas dari BabAD Wayang (Bayang-bayang Alam Dunia Pewayangan) walau sama-sama sebagai kisah fantasi.
Nah dalam cerita Wayang Purwa ini berkisah tentang BATARA YAMADIPATI & MUMPUNI, kenapa bukan anak SH Ismaya mulai yang pertama, karena di sini penulis hanya mengambil tokoh yang sudah dikenal masyarakat yang sering dipentaskan oleh Dalang di lakon-lakon wayang pada umumnya. Mengenai anak-anak SH Ismaya yang lain yang tidak sering muncul, hanya akan disampaikan sebagai pengetahuan semata sehingga kita tahu asal muasal tokoh -tokoh tersebut.
Salam sehat selalu, jangan lupa memakai masker, cuci tangan pakai sabun, hindari kerumunan, tetap di rumah, keluar rumah hanya ada keperluan saja. Tetap semangat dan bergembira. Ikuti cerita selanjutnya di #WayangPurwa ini
Masih PPKM, level 4