41. PANCALA & ATAS ANGIN disusun oleh St. Wid
Batara Sumarma [putra Batara Bayu dewa angin] punya putra Tantra.
Batara Tantra punya putra Guritna.
Batara Guritna punya putra Sambawa.
Sambawa menjadi raja bergelar Prabu Retnasambawa menikah dengan Wara Mandarawati [putri Batara Candra dewa bulan] punya putra Mintabasa.
Resi Mintabasa nikah dengan Lara Dumitaswara [putri Jayasudibya] punya dua anak: Rara Balwadari dan Basuki.
Batara Basuki nikah dengan Lara Rasawulan punya dua putra Maruta dan Sengara.
Begawan Maruta menjadi petapa di Atas-angin punya putra Baratmeja.
Kumbayana punya cerita memilukan. Pergi dari atas angin berbekal kesaktian ingin mengabdi ke Prabu Drupada saudaranya. Karena tidak suka pada sikap Kumbayana maka ditolak niat gabung Kumbayana bahkan dilecehkan. Karena mudah marah maka emosi lalu menantang Drupada walau sama kuat namun akhirnya Kumbayana kalah dengan banyak luka yang membuat penampilannya makin jelek timbulkan dendam yang kelak terbalas pada perang Baratayuda.
Malu pulang namun tak tahu harus kemana akhirnya perantauannya sampai di sebuah pantai. Karena tidak punya apa-apa lagi hingga dengan sedih mengucapkan nadar, siapapun yang bisa menyeberangkan jika laki-laki akan dijadikan saudara namun jika perempuan akan diperistri. Jleg datang kuda sembrani betina [jelmaan Batari Wilutama] hingga kelak punya putra Aswatama, satriya berkaki kuda.
Untuk merawat Aswatama di pertapaan Sokalima, Pandita Durna menikahi Lara Krepi. Akhirnya sang adik Krepa [yang sangat menyayangi dan disayangi Aswatama] menyusul kakak iparnya masuk keraton Astina sebagai Resi Krepa.
Kumbayaka tidak ada ceritanya.
Rara Kumbayani juga tak banyak diceritakan namun diketahui akhirnya menjadi istri punakawan raja seberang, Togog kakak Bilung.
Prabu Sengara menjadi raja Pancala nikah dengan Wara X punya putra Sucitra.
Sucitra menjadi Prabu Drupada nikah dengan Wara Gandawati punya tiga anak: Rara Drupadi kelak jadi istri Prabu Puntadewa, Rara Srikandi kelak jadi istri Arjuna, dan Drestajumeno.
Prabu Drupada pernah berselisih dengan saudaranya Kumbayana yang kalah dan menimbulkan dendam kesumat, terbalas kala Baratayuda. Namun Pendita Durna juga tewas saat Baratayuda oleh Drestajumena yang balaskan dendam sang ayah.
Rara Srikandi punya cerita unik. Karena suka berpakaian pria suatu ketika iseng ikut sayembara di Himan-himantaka dan menang. Betapa bingung Rara Srikandi karena dia juga wanita. Dalam kebingungannya bertemu danawa petapa yang baik dan juga mau bertukar kelamin. Hingga Rara Srikandi pria menikah dengan Wara Durniti dan kelak punya putra danawa Nirbita yang akan mengganti kakeknya raja Himan-himantaka menjadi Prabu Niwatakawaca, sayang tewas oleh Arjuna Ciptaning, ayah tirinya.
NB: Wara Srikandi dan Drestajumena bersama Pancawala tewas sewaktu tidur di hari sesudah perang Baratayuda, dibunuh Aswatama yang dendam ingin menumpas trah Pancala yang telah bertindak semena-mena terhadap ayahnya, Pandita Durna.
CARANGAN
AWAL: lakon-lakon kelahiran, pernikahan, dan wahyu
MADYA: lakon-lakon gugat, kembar, dan badaran yitma pariyitma
AKHIR: lakon-lakon banjaran [biografi tokoh dari lahir hingga wafat] dan Baratayuda Klatenan oleh Ki Nartosabda
KINI: lakon-lakon punakawan [bagong dll berperan dari awal hingga akhir cerita] Ki Seno Nugroho putra Ki Suparman
Nah dalam cerita PANCALA & ATAS ANGIN ini kita menjadi tahu bahwa Pendito Durno dan Drupada adalah saudara Sepupu,. lalu Wara Drupadi , Srikandi dan Tristajumeno adalah saudara kandung. yah memang sulit mengingat wayang yang banyak itu. Tapi setidaknya menjadi tahu asal usul wayang yang sering ditampilkan oleh DALANG.
Tetap semangat baca selanjutnya ya