10. SH A DUM dan SANG KAWA disusun oleh St. Wid
SH A Dum dan Sang Kawa meninggalkan status sebagai makhluk kesayangan Sang Pangeran serta sebagai pemimpin semua makhluk hingga diusir dari khayangan Paradesa. Untung saja kedudukan sebagai tempat kediaman Wahyu Makhluk Pilihan masih boleh disandang.
Sebagai sepasang penghuni di tanah subur Mabumijo tentu lebih mudah hidup karena semua jenis buah tumbuh subur di sana sehingga tanpa terasa mereka telah punya lima pasang anak kembar identik beda kelamin yang lahir setelah 12 tahun dikandung Kawa. Anak pertama lahir setelah mereka tinggal 130 tahun di Mabumijo.
Sepasang anak ke 1 dinamai Kabil & Alimah keduanya berparas elok.
Sepasang anak ke 2 dinamai Habil & Daminah keduanya berparas biasa.
Sepasang anak ke 3 dinamai Israil & Sarirah keduanya berparas cakap.
Sepasang anak ke 4 dinamai Israwan & Onah keduanya berparas bajang.
Sepasang anak ke 5 dinamai Basradiwan & Dayunah keduanya berparas rahsa.
SH A Dum ingin menjodohkan anak-anaknya secara silang agar kelak didapat keturunan yang cakap jiwa serta raganya namun hal tersebut ternyata bertentangan dengan Sang Kawa yang keras hati menjodohkan sesuai teman lahir mereka karena itu dianggap sudah takdir jodoh mereka.
Beda pendapat memuncak hingga Sang Pangeran datang menengahi. Mereka diminta membuka pusaka Cupu Manik Astagina. Bagian cupu milik SH A Dum berisi kerangka, badan, dan kulit bayi tanpa nyawa; serta di bagian Kawa hanya berisi darah dan air tanpa kehidupan. Ketika disatukan barulah bayi lengkap dan ketika ditiup Sang Pangeran lalu menjadi hidup, bayi baru tersebut yang diberi nama Sis (artinya ditiup) dan karena beraroma harum disebut juga dengan Sita.
Setelah tahu kejadian itu, Sang Kawa menyadari kesalahannya tidak ngeyel lagi lalu menerima bayi tersebut dengan sukacita sebagai anak keenam mereka. SH A Dum kemudian menjodohkan silang ke dua pasang anak kembarnya.
Awalnya Kabil menerima saja dijodohkan silang dengan Daminah yang biasa-biasa saja kembaran Habil dan sebaliknya Habil dijodohkan dengan Alimah yang jelita. Namun Ngajiil mempengaruhi Kabil agar ikuti kehendak sang ibu. Kabil terpengaruh, suatu ketika saat mereka mempersembahkan kurban. Asap bakaran kurban Habil yang dari ternak domba terbaik membumbung tinggi tanda diterima Sang Pangeran, beda jauh dengan kurban Kabil yang dari sisa hasil bertani seadanya, asapnya tidak mau naik tanda tidak diterima Pangeran Sang Dum Adi.
Emosi Kabil memuncak dibumbui bujukan Ngajijil, tega membunuh adik kandung sendiri, lalu menceraikan Daminah kemudian mengajak Alimah melarikan diri ke arah timur ke Bumikaca tempat yang ditunjukkan Ngajijil.
Lepas tidak dapat mempengaruhi SH A Dum dan S Kawa, kini Ngajijil dapat pengikut keturunan Sukma Luhur, walau berparas elok namun berhati culas. Kelak Kabil seperti menjadi putra mahkota Ngajijil, keturunan Kabil mendominasi Bumikaca.
Sang Kawa bersedih tidak menyangka ‘buah’ dari berani pada suaminya menjadikan putra kesayangannya mampu bertindak kejam pada adik-adik dan orang tua. SH A Dum yang memendam amarah membuang Cupu Manik yang kelak ditemukan Ngajijil, seketika itu juga Wahyu Mahluk Pilihan keluar dari A Dum pindah ke bayi Sis.
Setelah membesarkan SH Sis, S A Dum dan S Kawa punya anak kembar identik beda kelamin lagi hingga 35 pasang dan satu anak perempuan tidak kembar Hunun. Sehingga semua anak S A Dum dan S Kawa 40 pasang anak kembar identik beda kelamin dan dua anak tunggal, Sis dan Hunun.
Anak ke 7 Yasis & Ngawis Anak ke 25 Ngawail & gawiyah
Anak ke 8 Sesan & Ngais Anak ke 26 Astail & Astiyah
Anak ke 9 Yamiyan & Ramsah Anak ke 27 Nurail & Nuriyah
Anak ke 10 Yanmiya & Yarusah Anak ke 28 Nuhkail & uhkiyah
Anak ke 11 Suryan & Siriyat Anak ke 29 Nukail & Nukiyah
Anak ke 12 Amman & Mahas Anak ke 30 Sarkail & Sarkiyah
Anak ke 13 Kayumarat & Indunmaras Anak ke 31 Karail & Kariyah
Anak ke 14 Akjuja & Makjuja Anak ke 32 Dujail & Dujiyah
Anak ke 15 Lata & Ujya Anak ke 33 Katail & Katiyah
Anak ke 16 Harat & Haruti Anak ke 34 Arkail & Arkiyah
Anak ke 17 Danhab & Danhabah Anak ke 35 Mrihkrail & Mrihkriyah
Anak ke 18 Bantas & Bintisah Anak ke 36 Ardabil & Ardiyah
Anak ke 19 Sus & Susiyah Anak ke 37 Sannail & Sanniyah
Anak ke 20 Jamrud & Jamrudah Anak ke 38 Sujail & Sujiyah
Anak ke 21 Ajurut & Ajrudah Anak ke 39 Salsail & Salsiyah
Anak ke 22 Adna & Adinah Anak ke 40 Sahnail & Sahniyah
Anak ke 23 Harna & Harniyah Anak ke 41 Hunun
Anak ke 24 Samal & Samiyah Anak ke 42 Saalnail & Sahalniyah
Putera keenam Sis adalah anak pujan Sang Pangeran. Putri ke 41 Hunun dikandung normal 15 tahun, yang anak kembar dikandung hanya selama 12 tahun.
S A Dum wafat di usia hampir 10.000 tahun, usia meninggal umumnya 9.000 tahun, kepemimpinannya dilanjutkan putra ke 13 yang bergelar Prabu Kayumutu yang lahir di saat Mabumijo telah menjadi kerajaan besar. Dan keturunan lain yang terkenal adalah putra-putri ke 15 Lata dan Ujya petapa terkenal di ujung bengawan Nil.