07. BANGSA MANUSIA oleh St Wid.
BANGSA MANUSIA menurut wayang purwa, pada awalnya berasal dari 100 Sukma Utama masing-masing diminta Sang Pangeran menggandakan diri secara maksimal, ternyata masing-masing hanya mampu menggandakan diri menjadi 10 kembaran identik sehingga kini ada 1100 Sukma Utama.
Pangeran Sang Dum Adi mengambil satu Sukma Utama hasil penggandaan untuk diberi Jiwa dan Raga yang sesuai dengan citra beliau sendiri, terciptalah manusia pertama laki-laki yang disebut A Dum, sebagai kesayangan Pangeran, Sang Dum Adi menempatkan A Dum sebagai pemimpin di khayangan Paradesa, yang berada di khayangan Marcapada di pusat bumi ditopang pohon kehidupan Rewan (leluhur pohon Kalpa) yang berbuah lebih besar dan enak dimakan namun sangat jarang berbuah, maka buahnya menjadi buah larangan untuk dimakan.
Di khayangan Paradesa tinggal semua leluhur perdana makhluk berjiwa-raga [sebelum jadi bangsa] termasuk para siluman dan monster yang ketika dihadapkan pada A Dum, satu per satu diberi nama, termasuk jin yang laki-laki diberi nama Priya dan yang perempuan diberi nama Wano serta akyan diberi nama Hyang. Akyan yang dinamai Hyang sangat suka dengan A Dum maka ia manuksma (menyatu) sehingga A Dum menjadi Sang Hyang (SH) A Dum karena diasuh oleh Wahyu Makhluk Terpilih.
Pangeran, Sang Dum Adi sangat puas namun lama-lama juga merasakan kesepian SH A Dum karena tidak ada teman sejenisnya. Ketika A Dum tidur, Sang Pangeran mengambil tulang rusuk kiri A Dum diberi sukma utama lainnya lalu ditiup, maka jadilah Kawa (artinya nafas) makhluk seperti A Dum namun berkelamin perempuan.
Kawa diambil dari rusuk kiri SH A Dum dimaksudkan untuk disayangi dan dikasihi agar bisa selalu berada di sisi SH A Dum serta bukan agar bisa mendahului apalagi melangkahi namun agar tetap selalu hidup berdampingan, dan itu terjadi.
SH A Dum dan Kawa kemana pun berada selalu berdampingan walau mampu salin wujud menjadi apapun sesuai keinginan namun mereka sangat menyukai penampilan sebagai manusia seperti citra Sang Pangeran, punya hati bisa merasakan perasaan juga menghasilkan keturunan namun dapat mati sebelum tugasnya sebagai manusia dicabut Sang Pangeran dengan kata lain dipanggil kembali ke khayangan Marcapada.
Kehidupan di khayangan Paradesa dan khayangan Marcapada yang damai tenteram, aman dan nyaman sungguh merupakan kehidupan yang didambakan semua makhluk sepanjang masa.
Nah untuk mengerti lebih jauh tentang asal usul cerita wayang purwa, yuk kita lanjutkan minggu depan ya tentu menarik dan semakin menarik saja.
Tetap semangat jaga jarak, memakai masker dan cuci tangan pakai sabun.
Tetap bergembira dan beraktivitas seperti biasa di rumah saja , bersabar dulu ya.
CUS see you soon