05. BANGSA SILUMAN disusun oleh St.Wid
Pada mulanya dari 10.000 Sukma Purwa masing-masing diminta Sang Pangeran menggandakan diri secara maksimal, ternyata masing-masing hanya mampu menggandakan diri menjadi 10 kembaran identik sehingga kini ada 110.000 Sukma Purwa.
Pangeran Sang Dum Adi mengambil beberapa Sukma Purwa hasil penggandaan untuk diberi Jiwa dan Raga yang sesuai dengan aneka sosok yang beliau bayangkan, terciptalah para siluman dan monster, ada yang berpenampilan binatang, ada yang berpenampilan tumbuhan, dan ada yang berpenampilan kebendaan. Para siluman dan monster perdana itu ditempatkan di khayangan Paradesa, yang berada di khayangan Marcapada di pusat bumi ditopang pohon kehidupan Rewan (leluhur pohon Kalpa) yang berbuah lebih besar dan enak dimakan namun sangat jarang berbuah, maka buahnya menjadi buah larangan untuk dimakan.
Siluman walau berpenampilan binatang atau pun lainnya namun tetap mampu ubah wujud menjadi apapun sesuai keinginan namun tidak memiliki rasa sehingga tidak punya perasaan selain marah-suka, tidak punya cinta dan lain sebagainya bertindak hanya dengan dorongan naluri walau bisa merasakan sakit namun tidak dapat mati sebelum tugasnya sebagai siluman maupun monster dicabut Sang Pangeran dengan kata lain dipanggil kembali ke khayangan Marcapada. Siluman mampu manuksma (bersatu) dengan makhluk lain tapi monster tidak bisa.
Hal ini berlangsung hingga saat ini, para binatang dan tumbuhan keturunan para siluman masih tetap ada, hidup dan tumbuh serta berketurunan punya generasi penerus namun semakin berkurang daya pikirnya hingga 0% dan beberapa bahkan menjadi hewan serta tanaman yang dibudi-dayakan untuk konsumsi manusia.
Berbeda dengan kaum siluman para monster masih tetap dalam wujudnya baik itu monster batu, monster tanah, monster air, monster angin dan lainnya. Para monster yang beruntung dipanggil kembali ke khayangan namun yang masih mengemban tugas segera menyatu dengan alam.
Monster batu berdiam menjadi pegunungan, moster api menjadi gunung, monster tanah melapisi Mahabumi, monster air menjadi gelombang, dan monster angin memenuhi udara di bawah kubah pelindung.
Setelah banyak, bangsa siluman dan monster selanjutnya tinggal di khayangan Lulmat atau di kutub pusat. Namun para pembesar atau siluman perdana membuat khayangan tersendiri dimana-mana di Marcapada.
Nah masalah siluman dan monster memang menakutkan, tapi ketika kita tahu asal mulanya dan akhirnya, ya menjadi tidak takut lagi kan.
Tetap semangat dan stay at home ya
Semoga dengan kebiasaan baru memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga tidak berkerumun maka kita semua sudah membantu memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Salam Seroja sehat Rohani dan Jasmani.