Sekuel 2 MAYAPADA
disusun oleh St. Wid
Para Batara dan Batari keturunan kaum Sang Hyang menempati berbagai khayangan serta menjadi penguasa atas berbagai hal ihwal kehidupan. Pada masa ini dimulainya era para raja manusia atas rakyat campuran. Banyak dari Kerajaan tersebut yang hilang bagai ditelan bumi.
NB: Perlu diketahui pada era MAYAPADA ini para titah utama masih memiliki sampai dengan 70% kekuatan pikir Karunia Pangeran SH Dum Adi.
Dewa Guru, putera Batara Guru ke 1, Batara Sambu dan istri Batari Astuti tinggal di khayangan Suwela-gringging memilik empat anak: yang dikenal Samudana dst yang menurunkan penguasa negara Lokapala dan Alengka (belum pakai Diraja). Batara Sambu pernah menjadi raja Medang-prawa di Sumatra sebagai Prabu Maldewa.
Dewa Api, putera Batara Guru ke 2, Batara Brahma dan tiga istri tinggal di khayangan Duksinageni memiliki 20 anak: yang terkenal Batari Brahmani menjadi induk negara Alengka sebagai istri Prabu Banjarnyali dan cucu yang terkenal Raden Bremani sebagai asal usul darah Barata: Pandawa dan Kurawa. Batara Brahma pernah dua kali menjadi raja, di negara Medang-gili di Jawa Barat sebagai Prabu Sunda dan di Medang-siwanda sebagai Prabu Budawaka.
Dewa Petir, putera Batara Guru ke 3, Batara Indra dan istri Batari Wiyati tinggal di khayangan Tinjomaya memiliki delapan anak: Citrarata, Citragana, Citrasena, Jayantaka, Jayantra, Arjunawangsa, dan dua putri: Dewi Tara istri Prabu Sugriwa ibu Anggada dan Dewi Tari istri Prabu Dasamuka ibu Indrajit. Batara Indra pernah menjadi raja di Medang-gana di Jawa Timur sebagai Prabu Sakra.
Dewa Angin, putera Batara Guru ke 4, Batara Bayu dan istri Batari Sumi tinggal di khayangan Panglawung memiliki empat anak: Sumarma, Sudarma, Sangkara, dan Bismakara. Darah Bayu (berkuku Pancanaka dan kain poleng Bang-bintulu): Batara Bayu + Wanara seta Hanuman + Raden Wrekodara + Wil Yayahwreka + Liman Setubanda + Sarpa Nagakuwara + Garuda Mahambira + Bagawan Mainaka + Dewa Ruci. Batara Bayu pernah jadi raja di Medang-gora di Bali sebagai Prabu Bima.
Dewa Kebijaksanaan, putera Batara Guru ke 5, Batara Wisnu dan tiga istri tinggal di khayangan Utara-sagara memilki 16 anak: yang paling dikenal adalah Raden Seteja / Prabu Bomanarakasura yang bermusuhan dengan raden Gatotkaca. Batara Wisnu sebagai pelindung alam sering menjelma menjadi beragam penampakan termasuk sebagai Batara Kresna raja Dwarawati dan menjadi dalang Kandabuwana yang senantiasa mementaskan lakon Amurwakala guna meruwat para sukerta. Batara Wisnu pernah jadi raja di dua kerajaan, di Medang-pura di Jawa Tengah sebagai Prabu Suman dan di Medang-kamulan sebagai Prabu Setmata (Wisnupati).
Dewa Kematian, putera Batara Ismaya ke 4, Batara Yamadipati dan istri Batari Mumpuni tinggal di khayangan Argadumilah tidak memiliki anak namun setelah menceraikan Batari Mumpuni (ketahuan berselingkuh dengan Nagatatmala putra Batara Anantaboga), Batara Yamadipati sesuai tugasnya tinggal dimana saja.
Dewa Kekayaan, putera ke 3 Batara Ismaya, Batara Kuwera dan istri Batari Sumareki tinggal di khayangan Gudapala / Aloka tidak memiliki anak. Batara Kuwera dikenal sebagai arsitek berbagai khayangan dan istana, seperti Istana Alengka Diraja dan Istana Indraprasta.
Dewa Bumi, putera Anantanaga, cucu Anantadewa, cicit SH Suyati (anak ketiga SH Wenang), Batara Anantaboga dan istri Batari Supreti tinggal di khayangan Sapta-pratala memiliki dua anak: Nagagini (istri Wrekodara ibu Antareja) + Nagatatmala selingkuhan Batari Mumpuni istri Batara Yamadipati.
Dewa Laut, putera Batari Gangga, cucu Heramaya, cicit SH Ening (anak kedua SH Wenang), Batara Baruna dan istri Batari Diwi tinggal di khayangan Dasar Samodra memiliki satu anak: Maharsi Agastya. Pernah jadi manusia sebagai Begawan Badawangala punya dua putri Dewi Srengganawati diperistri Nakula ibu raden Sidapaksa dan Dewi Srenggini diperistri Sadewa ibu Dewi Sri Tanjung. Dewa Laut adalah tokoh wayang paling terkenal karena diadaptasi hampir di semua negara di dunia seperti menjadi Long Wang (Raja Naga) di Cina, Susanoo di Jepang, Dewa Neptunus dalam mitologi Romawi, Dewa Poseidon dalam mitologi Yunani, dlsb.
Dewa Neraka, Batara Kala dan istri Batari Kali tinggal di khayangan Sela-mangumpeng memiliki lima anak: Kalayuwana, Kalagutama, Siwahjaya, Kilayuwati dan Kartineya. Seperti anak-anak Batara Guru yang lain, Batara Kala juga pernah menjadi raja di Medang-kamulan-baru bergelar Prabu Bairawa; sebelumnya pernah menjadi Patih Siwandakara, patih Prabu Balya (Batara Siwah putera kedua Batara Ismaya) di kerajaan Medang-siwanda.
Kisah para Batara menjadi maharaja di Nusantara bisa disimak pada sekuel 8 MAHANEGRI yang menceritakan kiprah para maharaja dan raja fantasi Nusantara beserta 10 serial dan aneka episode penjelasannya. Lakon cerita di MAHANEGRI boleh dikata jarang bahkan tidak pernah dipentaskan namun hanya jadi cerita latar (cerita dalam cerita).
Setyo Widodo
Ayo anak-anak muda, mari kita lestarikan budaya kita yang tidak kalah menariknya Sekuel 2 MAYAPADA ini seperti film cerita silat dari China atau Korea lo, asik juga.
Nah untuk mengetahui lebih lanjut cerita wayang di Sekuel 2 MAYAPADA ini, kita tunggu Jumat minggu depan ya. Tetap semangat dimasa pandemi Covid 19.