Corona oh Corona
Cerita

Corona oh Corona

Corona oh Corona tak pernah terbayangkan sebelumnya kita boleh mengalami peristiwa dunia yang luar biasa, menakutkan sekaligus mengagumkan. Mengapa demikian? Sangat menakutkan karena kita telah melihat dan mendengar berita dari Televisi dan Mass Media baik itu lokal maupun internasional tentang Penyakit Corona Virus (Covid 19) ini, penyebarannya begitu cepat, sangat sulit dideteksi apakah kita tergolong ODP(Orang Dalam Pengawasan), orang tersebut diminta mengkarantina atau isolasi mandiri minimal 14 hari dirumah, PDP ( Pasien Dalam Pengawasan) orang dalam kelompok ini dikarantina atau diisolasi di rumah sakit, lalu Pasien Positif Corona kelompok inilah yang dirawat khusus menggunakan isolasi khusus pakaian perawat dan dokternya menggunakan pakaian khusus dalam ruangan khusus dan peralatan khusus juga, kelompok yang lebih berbahaya lagi adalah OTG (Orang Tanpa Gejala) kelompok ini tidak merasa punya gejala sakit tapi tiba-tiba sakit karena Covid 19 beberapa contoh misal ada orang yang sedang berjalan dalam keramaian jalan raya tiba-tiba lemas jatuh lalu pingsan, ada orang dalam kerumunan yang tadinya sehat tanpa gejala sakit tiba-tiba lemas dan sesak napas dan ujung-ujungnya ditemukan penyebabnya Corona Virus ( Covid 19). Memang sih tidak semua yang meninggal disebabkan oleh Covid 19 ini, tetapi orang yang sudah punya penyakit bawaan sebelum masa Corona ini memang tergolong orang yang sangat rentan dalam menghadapi situasi pandemi Virus ini, disamping itu anak-anak dan orang lanjut usia juga termasuk rentan menjadi lebih sakit.

Baju Perawat Corona
Baju Perawat Corona

Bahkan yang lebih menyedihkan, para dokter dan perawat ada yang tertular Covid ini karena fasilitasnya yang kurang memadai dalam penanganan perawatan pasien Corona di Rumah Sakit. Dan prosedur pemakamannya yang sungguh menyedihkan juga karena peti jenazah tidak boleh dibuka atau dikunjungi meski itu keluarga sendiri, peti jenazah dari Rumah Sakit langsung dipemakaman dengan petugas pemakaman dari Rumah Sakit itu, dengan menggunakan baju khusus seperti austrounot. Tetapi memang harus demikian karena tidak ingin menularkan kepada masyarakat yang mungkin bisa berdampak lebih membahayakan. Untuk itu pemerintah sudah dan sedang melakukan penanganan serius mengenai pencegahan pengobatan dan dampak-dampaknya selama pandemi Covid 19 berlangsung.

pemakaman-jenazah-corona
pemakaman-jenazah-corona

Corona oh Corona

Tidak terasa sudah 3 bulan berada di rumah sejak 20 Maret 2020 sampai sekarang 21 Mei 2020. Bertepatan hari libur nasional Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke Surga, yang kebetulan bertepatan hari Minggu. Meskipun hari Raya bagi umat Kristiani dimasa Pandemi Covid 19 ini , umat Nasrani tetap beribadah seperti di gereja melalui online. Tinggal milih jam-jam tayang live yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dari berbagai gereja yang ada telah  menyediakan jadwal waktu yang berbeda-beda saat streaming.

misa di Rumah
misa di Rumah

Segala kegiatan baik persekolahan, kemasyarakatan dan keagamaan  semua dilakukan di rumah melalui Online. Di rumah menjadi pusat segalanya, meja makan menjadi tempat yang lumayan penting yang serba guna, sekaligus untuk makan bersama, belajar atau kerja dan untuk berdoa bersama juga. Disamping itu mobile phone/ phone cell, laptop dan internet menjadi sangat urgen( penting) karena segala akses komunikasi dan pekerjaan banyak yang mengandalkan internet.

Corona oh Corona

Banyak orang merasa beruntung juga menghadapi pandemi Covid  19 ini, dengan mengolah pikir membentuk Pasar Online, ditiap komunitas ada, melalui WAG( WhattApp Group) menjadi ramai. Mendulang rejeki bagi banyak orang untuk saling menolong dan melayani sungguh mengharukan. Meski kecil tapi bermakna menawarkan barang-barang sehari- hari seperti bahan makanan atau makanan buatannya sendiri, 9 bahan pokok, sayur-mayur , buah-buahan  sampai gas LPJ pun ada. Semua sama-sama diuntungkan. Nampaknya kebutuhan sehari-hari yang langsung digunakan untuk bertahan hidup di rumah masing-masing adalah peluang bisnis yang menjanjikan juga.

Penyemprotan seminggu 2 kali
Penyemprotan seminggu 2 kali

Di RT kami sudah sampai 21x penyemprotan dengan cairan disinfektan buatan sendiri, salah satu contoh  yaitu dengan cairan pemutih dua sendok makan, cairan pembersih lantai dua sendok makan dan untuk cairan karbol, hanya setengah dari tutup botol karbol, campurkan dengan air satu liter lalu aduk sampai rata dan diamkan satu jam baru dipakai untuk menyemprot  di jalan , pintu-pintu rumah penduduk dan lingkungan sekitar yang mungkin sering disentuh atau banyak lalu lalang orang. Salut untuk pak RT, Pak RW, yang sudah tanggap dan langsung mengkoordinir warganya untuk mengusahakan lingkungan yang sehat. Beruntung ada salah satu warga yang ikut Relawan SAR yang menghubungkan pengurus RT bisa mengambil disinfektan gratis dari pemerintah untuk menyemprot jalan-jalan perumahan dan rumah-rumah sekitarnya. Sehingga warga hanya menyediakan makan minum atau snak bagi pekerjanya Trimakasih.

Corona oh Corona

Jika kita lihat diluar Jalan-jalan menjadi sepi dan tidak macet lagi, pasar-pasar menjadi sepi dibatasi sampai jam satu siang,  kerumunan-kerumunan sudah tidak nampak lagi,  toko-toko swalayan ada penjaganya di pintu masuk untuk membatasi yang masuk, orang- orang menggunakan masker seperti ninja semua, orang-orang rajin mencuci tangan dan selalu serba cepat jalannya saling menjaga jarak (social distancing), tidak ada salam-salaman, tidak ada lagi ngobrol-ngobrol berhaha hihi diluaran, semua diam lenggang hanya orang-orang yang berkepentingan yang ada diluaran.

Corona oh Corona,

Kenangan yang menggurat begitu tajam, siapa yang berani menyombongkan diri lagi melawanmu Corona, tanpa berbekal apa-apa. Sangat kecil tidak terlihat dengan mata telanjang tetapi sangat ditakuti karena bisa membunuh banyak orang yang bandel. yang tidak mau mengikuti prosedur penanggulangan Covid 19. yang mungkin bisa berakibat fatal bagi dirinya dan orang lain.

Betapa Maha KuasaNya Tuhan Sang Pencipta langit dan Bumi. Akan menjadi apakah dunia ini nanti sesudah bahaya Covid 19 berlalu. Tentu banyak perubahan mendasar yang dimulai dari keluarga inti. Ikatan keluarga menjadi semakin kuat jalinan antar anggota keluarga terjalin kembali karena selama tinggal di rumah semua memperhatikan ,peduli, membuat kesibukan bersama, saling mengingatkan dan menjaga satu sama yang lain supaya terhindar dari bahaya Corona. Dan disanalah cinta tumbuh kembali tuk saling menjaga.

Bagi perekonomian dunia tentu berubah, entah bagaimana polanya nanti, karena tiap negara mementingkan bagaimana rakyatnya bisa survive selamat sehat terhindar dari wabah itu.

Back to Basic again , yaitu kembali ke kebutuhan dasar manusia hidup. Yaitu keselamatan hidupnya, melalui kesehatan, makan ,minum dan tempat tinggal yang aman dengan tidak melupakan kepedulian terhadap orang lain juga. Maka mengajak berpikir lebih bijaksana mengingat kepedulian kepada orang – orang yang kita cintai yaitu keluarga, orang tua kita, anak-anak kita, serta orang- orang yang sudah sakit sebelum Corona di sekitar atau  terdekat kita. Ingat hidup kita amat terbatas. Trimakasih untuk para Dokter, perawat, Polri, TNI, dan Pemerintah yang  dengan segala upaya dan ketulusan berkorban Jiwa dan raga mengatasi pandemi Covid 19 ini demi keselamatan bangsanya. Semoga para korban Covid 19 diampuni segala dosanya dan mendapat tempat yang baik di Surga.

Salam sehat

Semoga Tuhan Memberkati kita semua.

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *