Nabok Nyilih Tangan berarti memukul dengan meminjam tangan orang lain.
Membuat celakanya orang lain, tetapi tidak berani beradu muka, memanfaatkan orang lain untuk melakukannya. Dia kelihatan bersih, seolah tidak bersalah, tetapi tujuan jahatnya tercapai.
Sudah tiga kali ini kolam nila Pak Mardjingun kebanjiran, pertama kali masih dimaklumi, mungkin karena curah hujan yang tinggi. Yang kedua kalinya hujan tidak begitu deras, namun kebanjiran juga, Pak Mardjingun mencari tahu, ternyata buangan air yang mestinya masuk selokan, tetapi justru masuk ke kolam. Ada unsur kesengajaan. Untuk yang ketiga kalinya, hujan agak deras, namun belum membuat banjir di kolam, Pak Mardjingun mencoba cek ke selokan, ada orang tak dikenal baru menutup saluran air. Ia mengetahui kedatangan Pak Mardjingun, segera melarikan diri. Ia mencari tahu siapa orang tersebut, ternyata ada yang mengenalinya. Akhirnya orang tersebut mengakui memang disuruh oleh seseorang.
” _Ee… ana wong nabok nyilih tangan_. ” Gerutu Pak Mardjingun, karena tahu, dia hanya suruhan seseorang yang memang dikenal sifatnya yang ; _dengki, srei lan panasten_.
Petuah Simbah : ” _Ora becik dadi wong sing dengki lan srei, sing padha rukun dimen sentosa, amarga yen crah dadi bubrah_. “
Sunnguh perbuatan ang gat tidak boleh di tiru , kalau kita yang tidak suka yah hadapi sendiri jangan malah mnyuruh orang lain