Jangan kesukaannya hanya makan dan tidur saja seperti pepatah Aja Pijer Mangan Nendra.
Ini searti dengan ‘cegah dhahar lan guling’ mengurangi makan dan minum.
Sebagian masyarakat beranggapan, orang yang’ mulya uripe ‘ adalah orang yang serba berkecukupan mau makan apa saja terpenuhi, mau jajan dimana saja tinggal tergantung selera tinggal pilih di restauran mana. Tinggal makan dan tidur, segala kebutuhan sudah tercukupi.
Tidak perlu bekerja dan tidak dibebani tanggung jawab apapun. Namun ternyata orang yang tidak mengatur pola makan, sama halnya dengan orang yang mengundang berbagai macan penyakit, seperti halnya asam urat, lambung, diabetes, kolesterol, darah tinggi, darah rendah, jantung dan sebagainya.
Sedangkan orang yang tidak mengatur pola tidur, tidur tidak teratur, siang malam hobinya tidur, sama halnya dengan orang yang memupuk bibit penyakit dan membuat hidup penyakitnya itu sendiri kerasan. Tidak pernah bergerak, tidak keringatan, darah tidak lancar, otot-otot kendor semua, Â jadi mudah sakit.
Leluhur kita sudah memperingatkan agar kita tidak hanya tidur -makan melulu.
Peribahasa ‘Aja Pijer Mangan Nendra’ tersebut juga mengandung makna agar kita melaksanakan—laku prihatin—, aja dumeh sugih–makan semaunya sendiri—, –aja dumeh–karyawannya banyak , tinggal perintah, tak mau bergerak.
Karena dengan laku prihatin kita menjadi peka terhadap sesama. Laku prihatin mono mung ora kanggo diri pribadi nanging ugo kanggo anak putu.
petuah simbah:’ Eling , okeh sedulur kang kanggo mangan saben ndinane wae cumpen, direwangi nyambut gawe isuk awan bengi, meksa durung cukup’.
WA 13 Maret 2017