Sekuel 9 MAHANESIA
disusun oleh St. Wid
Memulai ceritanya sebagai MAHANESIA atau Nusantara Lalu, Kini, Lusa (yang akan datang) dimulai dari kerajaan Kandis hingga Majapahit dengan sumpah Palapa sang mahapatih Gajah Mada. Lalu bangkitnya kesadaran bersatu mengusir penjajahan model apapun serta dimulainya upaya memperbaiki kualitas manusia Nusantara. Agar menjadi bangsa pemimpin dunia seperti di masa lalu dalam segala hal-ihwal kehidupan, serta maraknya Gerakan Pemurnian yang digalang masyarakat dalam mendukung negara melakukan perang terhadap korupsi, kolusi, dan nepotisme serta kebodohan.
NB: Perlu diketahui pada era MAHANESIA ini para titah sudah kehilangan kekuatan pikir Karunia Pangeran SH Dum Adi, para titah utama hanya dapat menggunakan tidak sampai 5% kekuatan pikir namun mereka menyadari dan mencoba meningkatkannya.
Kerajaan Hindu di Nusantara ada dari laporan para pedagang dan kaum cerdik pandai yang pernah singgah maupun mengunjungi Nusantara. Mereka tertarik pada alamnya yang subur serta rakyatnya yang ramah. Mereka menyaksikan bahwa walaupun yang jadi raja adalah para pendatang (umat hindu dari India) namun rakyat tetap mendukung selama diperlakukan secara baik. Jaman keemasan terjadi di kerajaan Sriwijaya yang mendunia.
Pengaruh setan, Ngajijil dan pengikutnya, amat terasa sejak kerajaan Kahuripan, Prabu Erlangga selalu diganggu Calonarang. Walau sempat menjadi mercusuar dunia. Dengan adanya Majapahit sampai jaman kerajaan Islam, Nusantara mulai diadu domba oleh penjajah para saudagar kulit putih yang bernafsu menguasai bumi Nusantara yang subur makmur dan rakyatnya teramat bersahaja bahkan polos lugu.
Mengakhiri era kerajaan, hanya sedikit warga Nusantara yang masih mendarma-baktikan tenaga dan pikirannya untuk kemakmuran bangsa. Entah karena terlalu lama hidup dijajah bangsa lain atau karena terjerat perangkap setan, banyak para pemimpin yang memperkaya diri bahkan di saat-saat genting seperti ketika terjadi perang mau pun bencana tetap saja mau untung tak hiraukan penderitaan sesama.
Sedikit orang namun dengan timbunan banyak harta membuat mereka lebih ganas dibanding setan. Harta yang dimiliki secara tidak sah pasti tidak mungkin bisa untuk berbuat baik sebaliknya malah harta benda duniawi tersebut yang menuntun para pemilik beserta para penggunanya melakukan berbagai kejahatan untuk melanggengkan kekuasaan yang berlumur maksiat duniawi.
Sampai disini Wayang Purwa berakhir dan Sekuel 9 MAHANESIA masih menyisakan tempat luas untuk tulisan berikutnya yaitu cerita-cerita mini seri yang akan muncul di Jumat minggu depan.
Salam sehat, jangan lupa memakai masker jika keluar rumah, cuci tangan dan jaga jarak. Semoga cerita wayang bisa menjadikan hiburan yang bermanfaat bagi kita semua
Setyo Widodo