Gotong Royong memperbaiki jalan yang berlubang

Didaerahku sering mengadakan gotong royong atau gugur gunung, yang sebenarnya kebiasaan gotong royong itu bukanlah hal yang aneh atau baru bagi setiap rakyat Indonesia pada umumnya. Tapi bagi daerah perumahan biasanya sulit untuk berkumpul, karena banyak yang sibuk bekerja dan kegiatan mandiri lainnya, dapat kerja bareng dalam menyelesaikan masalah sosial itu perlu disyukuri.

Aku bersyukur lingkungan RT ku sangat guyub untuk urusan sosial. Ketika ada urusan sosial yang membutuhkan dana, maka segera banyak yang urun rembuk dan bantingan dana beberapa orang jadilah. Dahulu masih ada yang keliling menemui orang perorang dalam meminta dana secara iklas yang dimasukkan pada wadah tertutup , bisa terbuat dari kaleng atau kardus bekas. Sekarang dengan adanya WA ,yang hampir setiap orang memiliki maka lebih hemat lagi berkumpul ubyang ubyung hanya untuk rembukan , sekarang rembugan lewat WA GRUP untuk mencapai kesepakatan, sesudah jadi tinggal actionnya seperti yang terjadi pagi hari ini.

Nah jalan yang berlubang sudah bisa teratasi sekarang para warga berdatangan yang tidak ada bapaknya, ya ibunya atau salah satu aggota keluarganya mengirim makanan untuk snak, ada yang bawa gorengan, kue jajan pasar, jumbo minuman, ada yang karena kerelaannya juga menyumbang semen dan lain-lain. Biasanya untuk program perbaikan atau rencana yang agak besar atau membutuhkan dana yang cukup besar, ada pertemuan RT (Rukun Tetangga)dimana anggota RT  berkumpul  di Gazebo atau pendapa, untuk mendiskusikan hal-hal mendesak yang harus segera diatasi. dan akan dilaksanakan sesudah pertemuan sesuai kesepakatan warga. Semua yang dibicarakan di forum dicatat dalam notulen.

Kepengurusan RT memiliki susunan pengurus juga, ada ketu,a wakil ketua, bendahara dan sekretaris, ini merupakan cel paguyupan terkecil dalam masyarakat yang resmi dari pemerintah desa. Biasanya kumpulan ini didominasi oleh bapak-bapak karena memang wadahnya para bapak. Para ibu memiliki kumpulan tersendiri ditingkat RT  juga.