BATARI DURGA (GEDENG PERMONI )
Seni

BATARI DURGA (GEDENG PERMONI)

19. BATARI DURGA (GEDENG PERMONI)

Kisah Batari Durga (Gedeng Permoni) berawal dari lakon SH Manikmaya & Sang Uma berkeliling jagat naik Lembu Andini, lihat Miniseri 18.

Prajurit Batari Durga berjenis jin wujudnya menakutkan, pria-wanita telanjang bulat yang dikepalai Jurumeya semua tinggal di tempat pembuangan berbau mayat, Pasetran Gandamayit di Nusa Kambangan.

Lakon tentang Batari Durga pastilah berhubungan dengan titah yang punya niat buruk atau jahat tentu saja ada harga yang harus dibayar di kemudian hari, seperti:

Burisrawa yang sangat tergila-gila dengan Dewi Sembadra memuja Batari Durga, dikabulkan permintaannya. Tapi ketahuan Pendawa hingga ditawan namun dilepas kembali atas permintaan Korawa.

Lesmana Mandrakumara putra mahkota Hastina bila ingin dapat wahyu selalu minta tolong Batari Durga, tentu saja tidak pernah berhasil bahkan mendapat celaka.

Calonarang janda dari Girah yang bisa menenung orang karena memuja Batari Durga tapi akhirnya menerima hukuman lewat Empu Barada.

Namun ada kisah khusus tentang Batari Durga yaitu Sadewa Ruwat.

Setelah Sang Uma dikutuk menjadi raksesi, Batari Durga, atas petunjuk dewata akan bisa kembali jadi bidadari kelak bila ada satria yang mau meruwat, sebelum itu dipersilakan menunggu di Setra-ganda-mayit menjadi ratu bangsa jin.

Suatu ketika ada dua bidadara Citrasena dan Citranggada ketahuan tidak sopan melihat Batara Guru sedang mandi, maka dikutuk menjadi danawa bernama Kalantaka dan Kalanjaya, yang lalu mengabdi Prabu Duryudana di Hastina.

Mendengar itu Dewi Kunti sangat cemas akan keselamatan putranya Pandawa, bertapa di Setra-ganda-mayit. Ditemui Batari Durga dan akan dikabulkan permintaan Dewi Kunti asal mau memberi kurban domba merah Sang Sadewa.

Dewi Kunti terkejut dan segera pamit mundur tidak sanggup. Batari Durga mengutus danawa putri bernama Kalika agar merasuki Dewi Kunti hingga jadi gila lalu kembali lagi ke pasetran, menyanggupi pemintaan Batari Durga.

Para Pendawa yang sedang bersiap mencari sang ibu, bergembira mengetahui kepulangan Dewi Kunti namun juga kebingungan karena sang ibu langsung menyeret Sadewa diikat dengan pohon randu di hutan lalu Dewi Kunti tertidur dan Kalika keluar dari tubuh Dewi Kunti.

Melihat Sadewa diikat, Kalika mau melepas asal menuruti keinginannya. Walau Sadewa belum menjawab, ikatan sudah dilepas. Karena tetap tidak mau menurut, Kalika marah dan mengundang ‘teman-temannya’ tapi Sadewa tetap tenang.

Kalika menyingkir saat Batari Durga datang minta diruwat namun Sadewa tidak mau. Batari Durga marah dan akan memakan Sadewa. Hal tersebut diketahui Batara Narada yang segera melapor ke Batara Guru yang lalu hadir ke pasetran menyuruh Sadewa meruwat dengan cara Batara Guru masuk ke raga Sadewa.

Setelah diruwat Batari Durga kembali menjadi bidadari purna tugas menjaga Batara Kala (yang sudah menikah dengan Batari Kali) segera kembali ke khayangan Suralaya bersatu dengan Batari Umayi.

Sadewa yang berhasil meruwat Batari Durga disebut Sudamala, pembersih dosa, dan dinikahkan dengan Dewi Padapa puteri Bagawan Tambrapetra di Prangalas.

Kisah lainnya hanyalah lakon-lakon kecil atau cerita dalam cerita, yang agak beda adalah lakon menikah batin. Dikisahkan Batari Durga merasa hidup sia-sia, semua bidadari utama sudah menjadi istri Arjuna hanya tinggal dia sendiri yang belum.

Agar tidak mengganggu dunia khususnya para satria Pandawa, Semar (kakak ipar Batari Durga) sanggup menikahkan namun karena Batari Durga berwujud raksesi, Semar hanya bisa menikahkan secara batin saja.

Batari Durga setuju, dan setelah pernikahan tidak pernah mengganggu Pandawa bahkan kemudian setelah menikahkan anak asuhnya Batara Kala dan Batari Kali, Batari Durga bisa diruwat Sudamala seperti kisah tersebut di atas sebelum ini.

Kisah Durga Permoni hanya sampai di sini, diganti-Durga lanjutan: Batari Kali.

Tetap semangat dimasa Covid 19 dengan mengefektifkan waktu yang ada untuk melewati masa pandemi dengan baik

Salam seroja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *