BabaT Alam Dunia
Seni

BabaT Alam Dunia

BabaT Alam Dunia

Bayang-bayang titah Alam Dunia = Wewayangan Titah Ngalam Donya

PENGANTAR

Mahaseri BabaT Alam Dunia hanyalah cerita fiksi tutur-tinutur yang disampaikan ki Dalang wayang kulit lewat pertunjukan wayang semalam suntuk jadi bukan ajaran agama, juga bukan adat budaya tertentu, serta bukan sejarah dunia nyata.

BabaT Alam Dunia hanyalah dongeng sambung menyambung yang menggambarkan peringai watak makhluk hidup yang tidak luput dari salah, itu semua terjadi karena para makhluk tersebut mempunyai nafsu. Karunia indah dari Sang Pencipta namun disalah-gunakan.

Menonton wayang kulit biasanya pada malam hari hingga menjelang pagi. Penonton menyaksikan bayang-bayang tokoh wayang di belakang layar. Jaman dahulu sebelum bubar (tancep kayon) setelah cerita selesai ki Dalang memeragakan golek (boneka penari) menari, itu adalah perintah halus. β€œGolek-ana (carilah) filsafat (maksud tersembunyi) dari cerita yang baru saja dipentaskan.”

Dari ratusan bahkan ribuan lakon (cerita) bila dirangkai bisa jadi menjelma sebagai mahaseri BabaT Alam Dunia = Bayang-bayang Titah Alam Dunia.

Disebut Bayang-bayang karena masih samar-samar terlebih lakon-lakon tersebut hanya bisa didapat dari pupuh-pupuh (bait-bait) tembang macapat yang multitafsir.

Juga disebut Titah karena menceritakan penghuni bumi bukan cuma manusia saja namun juga ada dewata, widyadara (setengah dewa), gandarwa (manusia di khayangan tapi bukan dewa), asura (raksasa di khayangan tapi bukan dewa), ditya (raksasa ningrat), denawa (raksasa kebanyakan), raksasa lain (bhuta, gana, kumbhanda, pisaca, putana, dsb), jin (gendruwo), siluman (makhluk pembesar hewan), dan lain-lain.

Serta disebut Alam Dunia karena lakon-lakon itu digambarkan seolah-olah terjadi di bumi ini entah kapan. Lagipula sebelum lakon-lakon ini tidak ada cerita yang mendahului di dunia ini.

Ada banyak versi namun yang dipakai di sini hanya versi pedhalangan jawa yang penyusun dengar sejak menggemari wayang purwa mulai tahun 1970. Versi karya sastra hanya dijadikan referensi.

St.Wid.BTAD

Nah semoga para generasi muda memiliki ketertarikan untuk mengenal budaya kita yang sarat akan falsafah dan budi pekerti yang luhur karena setiap lakon cerita wayang mesti ada yang bisa kita petik sebagai nilai -nilai moral dalam kehidupan nyata ( moral value). Beruntung sekali cerita wayang yang dari awal( lakon kuno) memang jarang dimainkan untuk itu sebagai salah satu versi dari awal mula lakon kuna ini bisa menambah wawasan bagi para penggemar wayang kulit. Setelah ini akan saya tampilkan sebagai cerita bersambung yang disarikan dari berbagai sumber wayang Jawa oleh St.Wid,BTAD.

Tetap semangat dimasa Covid 19, dan selamat menikmati ceritanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *