Bapakku Ulang Tahun
Cerita

Bapakku Ulang Tahun

Bapakku Ulang Tahun, yaitu tanggal 7 Juni 1942 adalah kelahirannya. Tanggal diantara kelahiran tokoh besar Indonesia tanggal 6 Juni 1901 , adalah kelahiran tokoh Proklamator Indonesia yaitu DR. Ir. Sukarno Bapak Presiden republik Indonesia ke1 dan tanggal 8 Juni 1921 adalah hari kelahirannya bapak Pembangunan Indonesia yaitu Bapak   H. M. Suharto Presiden  Republik Indonesia ke 2. Sedangkan Bintangnya termasuk kelompok zodiak Gemini( 21 Mei – 21 Juni)  orang-orang gemini itu biasanya cerdas, suka perubahan, supel, murah hati, penyayang, tapi sangat cemburuan.

Bapakku Ulang Tahun, aku ingat setiap ulang tahun aku mesti membelikan sesuatu untuknya meski bukanlah barang mahal tapi cukuplah barang yang dibutuhkan sehari-hari sebagai ungkapan rasa cinta dan perhatianku pada bapakku, mulai dari sandal, sepatu, kaos sport, baju batik dll barang -barang yang sesuai kemampuanku pada waktu itu. Dan yang masih kuingat ketika itu hujan gerimis tapi cukup besar juga sehingga rumah ibuku yang kebetulan terasnya hanya tritisan langsung pintu keluar ditutup, tiba-tiba ada mobil pickup kecil berhenti didepan pintu dan bapakku pada waktu itu menengok sambil buka pintu sedikit dan bertanyalah si supir” Nuwun pak ‘ sambil keluar dari mobilnya, nampaknya bapakku mau menjawab dengan matanya tetapi mulutnya belum berkata-kata aku dari sebelah rumah mengatakan ‘ Iya benar disini untuk bapak  sebagai hadiah ultah pernikahan ke 50 perkawinan emas, lalu dibukalah pintu lebar-lebar bersamaan dengan ibuku pun keluar, satu setel meja kursi tamu dari kayu jati pun tertata disitu yang kupikir cocoklah untuk ditempatkan di perumahan yang tidak begitu luas. Hatiku senang melihat mereka bapak dan ibuku masih ada dan sebelum mereka melupakan aku. Ibuku berkata trimakasih nduk itu yang keluar sesudah kupeluk keduanya dan aku berlalu pergi.

Meskipun bapakku bukan orang besar tapi aku bangga dengannya aku menerima apa adanya, kini hanya aku yang mewarisinya dari 7 bersaudara yang seperti bapakku menjadi abdi negara. Dahulu tidaklah cukup uangnya untuk menyekolahkan semua anaknya dan memenuhi kebutuhan keluarganya. Aku masih ingat sehabis kerja dulu bapakku pernah jualan burjo( bubur kacang ijo) keliling kampung, pernah jualan rokok didepan rumah, pernah ikut jadi kuli  truk pasir, pernah jualan warung senerek di pasar Gotong Royong Magelang. Bapakku memang tidak pernah berhenti tangannya untuk bekerja terus meskipun sudah pikun dan jalannya terganggu tapi tetap bekerja apa saja membersihkan rumah, menyapu, dll.  Seingatku memang bapakku juga dari dulu memberikan kesibukan bagi ibuku juga. Ibuku dirumah sering jualan  barang kelontong (warungan), bermacam-macam barang dagangan sembako yah untuk memperpanjang uang sambil dipakai untuk kebutuhan harian, juga dijual kalau ada yang beli.

Maklum bapakku sering pindah-pindah rumah mengikuti kantor kesatuannya, sebagai PNS ( Pegawai Negeri Sipil)tapi ikut KUDAM IV Diponegoro, dimana batalionnya pindah ya ikut pindah. Maka aku sebagai anaknya jadi sering pindah sekolah, repot juga padahal bukan anak orang berpangkat. Tapi entahlah kok semua lancar saja. Seingatku bapakku itu akrab dengan semua komendannya sampai pada keluarganyapun kami kenal dan tahu. Barangkali bapakku itu termasuk orang yang dicintai para exkomendannya sampai sekarang.  Yang terakhir  sebelum pensiun, bapakku di Sleman kantornya di jalan Magelang depan SMA N 1 Medari.

Bapakku bercita-cita tinggi yang menginginkan anak-anaknya semua ‘Bau Kampus’ artinya menginginkan anak-anaknya memasuki bangku perguruan Tinggi. Maka semua anak-anaknya diusahakan kuliah meskipun tidak sampai menjadi sarjana. Sedih juga kalau mengingat itu semua. Tapi bersyukur juga semua anak-anaknya sudah menikah dan punya rumah sendiri-sendiri. Cucunya sudah 15, cicitnya 2

Ketika Bapakku Ulang Tahun aku mencoba mengingat mulai dari Kalimantan tempat kelahiranku katanya di Asrama Militer Hidayat Pontianak Kodam XII  Tanjung Pura, trus pindah ke Yon Sipur IV Magelang, lalu pindah ke  Gombong yang ada pohon kelapa cabang dulu, 2 atau 3 tahun kemudian pindah ke Yonif 406 Bojong Purbalingga di Asrama cukup lama disana trus pindah lagi ke Magelang lagi yang kantornya di dekat Badaan belakang setasiun dulu, terus beli rumah di daerah Gunung Tidar, Bapak kantornya di Akmil , lalu bapak pindah ke Armed 3 di Sambung , ketika aku bekerja di Ambarawa bapakku sudah pindah ke Ambarawa juga didekat RSU Ambarawa yaitu kavaleri Turangga Ceta,. Bapak dulu sering mampir rumahku di Kali Pawon  habis dari kantor, ketika itu aku baru saja berdikari berumah tangga dan bekerja jadi guru disana. Tidak lama di Ambarawa lalu pindah lagi ke Jogjakarta, menetap diperumahan Asabri Sleman dan bekerja di Kodim 0732-korem 072 Pamungkas sampai pensiun. Mungkin banyak yang tidak tercatat yang tidak aku ingat karena itu perjalanan kerja bapakku atau karirnya sebagai PNS  Pekas (Pemegang Kas) di TNI AD. Bagi orang lain bapakku adalah orang kecil artinya tidak punya apa-apa tapi bagiku dia orang hebat aku sangat menyayanginya. Beliau juga yang memperkenalkan kami sekeluarga pada Tuhan Yesus. Pada tahun 1971, kami sekeluarga dibaptis, di Gereja Santa Maria Fatima di Magelang dan hidup kami berubah seiring waktu, kami yakin kami semua bisa melalui segala rintangan menggapai cita-cita bapak yang belum terwujud.

Selamat Ulang Tahun Bapak semoga damai dan bahagia di Surga doaku selalu menyertaimu trimakasih atas semua jerih payahmu selama hidupmu dalam memelihara, melindungi, mendidik, membantu, kami anak-anakmu semua hingga sampai sekarang ini. Kami semua belum bisa berbuat banyak untuk bapak ketika masih hidup. Tugas bapak didunia sudah selesai. Sekali lagi terima kasih bapak Aloysius Amir Sutikno.

Kebetulan tanggal 7 Juni 2020  Gereja juga memperingati hari Tri Tunggal Maha Kudus dengan bacaan Yohanes 3:16-18

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus anakNya kedalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepadaNya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada dibawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.


kangen bapak

kangen bapak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *